"Sebuah komik biografi tentang sebuah band bernama Endank Soekamti, band punk gokil dari Yogyakarta"
Terus terang saja, kalau saya nonton film atau baca komik komedi, maksimal saya cuma tersenyum melihat adegan lucu. Tapi di komik ini saya tidak bisa hanya tersenyum melainkan sampai ketawa-ketawa, berarti menandakan komik ini lucunya sudah super koplak poll maksimal. Lihat saja dari gambar cover depan, ketiga personil sedang duduk-duduk cengengesan memakai pakaian adat jawa mirip mbah dukun. Mungkin ini pesan iklan tersembunyi kalau Endank Soekamti selain bank punk juga merangkap sebagai dukun.
Komik ini diawali dengan penggambaran kota Yogya yang sedang dilanda demam grup band asal Amrik, Blink 182. Dari kaum tua, Malioboro, pedagang, anak muda, sampai di pantai Parangtritis terkena sindrom Blink 182. Dari gambarnya sudah muncul kelucuan melihat Hulk sedang kebingungan hendak berenang di pantai Parangtritis. Kenapa demikian? karena Hulk berwarna hijau, sedangkan dipantai Parangtritis ada anjuran pengunjung tidak boleh memakai pakaian berwarna hijau. Istilah-istilah kocak pun ditampilkan seenaknya dewe seperti Shrimp River aka Kaliurang, West Prog aka Kulon Progo dan South Mountain aka Gunung Kidul. Bantul, Sleman ikutan donk??
Band Endank Soekamti lahir pada tanggal 1 Januari 2001 digawangi dengan personel awal Eric Kristianto, Arie Dwi Hamzah dan Fendy Perdana. Nama Endank Soekamti sendiri diambil dari gabungan nama Endank, cewek mantannya Arie yang cantik jelita dan Soekamti dari nama mantan gurunya Erix yang super galak. Impian awal mereka adalah menjadi band pendamping Netral. Untuk itu mereka berlatih keras dan ikut audisi. Namun ternyata harapan mereka kandas walau mereka sudah pede habis sampai-sampai kebawa mimpi. Bagian kekecewaan tersebut ditampilkan dengan kocak ala menyeberang jalan seperti cover album The Beatles, Abbey Road tapi dengan wajah-wajah menyedihkan. Kegagalan adalah sukses yang tertunda begitu kata Mario Getuh (siapanya Mario Teguh ya??), Erix dengan semangat 45 mulai menulis lagu hasil instropeksi diri sendiri yaitu Tak Laku dan Tunggu Sebentar. Kedua lagu tersebut mereka rekam dan hasilnya dikirimkan ke radio-radio di Yogya. Bolak balik mereka mencari cara agar lagu mereka tersebut sering diputar diradio.
Itulah awal sekelumit sepak terjang Endank Soekamti mewujudkan mimpinya. Di tengah jalan mereka berjuang jatuh bangun dan ditinggal pergi personilnya. Setelah sempat berganti-ganti personil akhirnya cucok dengan personil terakhir, Dory Windiyanto. Dan sekarang Erix, Arie dan Dory sudah berhasil meraih apa yang mereka impikan yaitu manggung bareng dengan band Netral, menjadi band Punk yang tenar serta punya komunitas pendukung yang besar dengan julukan Kamtis.
Pertama kali mendengar lagu-lagu Endank Soekamti saya sudah tertarik. Alasannya karena liriknya yang to the point, lucu serta musiknya yang catchy. Di awali dengan lagu Bau Mulut, kemudian dilanjut dengan lagu Pejantan Tambun walaupun liriknya menyindir saya yang saat itu berbadan tambun, untung sekarang sudah tidak lagi. Lanjut lagi ke lagu Sssttt dengan videoclip balap larinya yang lucu banget, ditambah dengan lagu Semoga Kau di Neraka yang setia menemani hari-hari dingin dan sepi di Pacung Bali (curhat colongan).
Komik ini bagi saya tidak sekedar lucu-lucuan ala Endank Soekamti tapi juga komik yang penuh inspiratif dengan melihat semangat juang para personilnya dan orang-orang yang berada dibelakang kesuksesan mereka. Mereka sudah dianggap seperti keluarga sendiri bagi Endank Soekamti. Pas banget dengan judul komiknya Long Live My Family. Selanjutnya.. Bau apa ini ?? OMG... Gara-gara keasikan menulis review komik ini, kentang goreng saya hangus didapur... ohh Tidakkk....
Nilai = 9.5/10
Pengarang = Tony Hernanto
Gambar = Haryadhi, Gio
Jumlah Buku = 1 (tamat)
Penerbit = M&C (Koloni)
Tahun terbit di Indonesia = 2011
Jenis = Biography, Comedy, Music
DQ Review Komik
Contoh Gambar |
No comments:
Post a Comment