"Novel klasik terkenal The Scarlet Letter karya Hathaniel Hawthorne kini hadir dalam versi komik"
"Secarik kain bertuliskan huruf A berwarna merah terpasang di dada Hester Prynne. Ia diharuskan memakainya ke mana pun ia pergi sebagai sanksi sosial atas perbuatan yang dinilai melanggar norma masyarakat; ia hamil setelah lama berpisah dengan suaminya.
Setelah melahirkan, Hester diadili dimuka umum dan dipaksa untuk menyebutkan siapa ayah dari anaknya. Namun Hester bungkam dan memilih menjalani hukuman daripada mengungkap identitas laki-laki yang menghamilinya. Kehadiran Pearl, anak perempuannya, telah memberikan kekuatan untuk tegar menjalani hidup di tengah masyarakat Boston yang puritan. Sementara itu, laki-laki yang menjadi kekasih gelap Hester terjebak dalam konflik batin antara ingin menjaga kehormatan diri, kepengecutan, dan keinginan untuk menerobos segala aturan demi cintanya kepada Hester.
Akankah cinta mereka bersatu? Apa yang kemudian terjadi pada Hester dan Pearl?".
Komik ini diadaptasi dari novel klasik The Scarlet Letter karya Hathaniel Hawthorne. Waktu masih kuliah saya pernah mendengar film The Scarlet Letter yang dibintangi oleh Demi Morre tahun 1995. Tapi sampai sekarang belum pernah menontonnya. Saya baru tahu dari komik ini jika film tersebut ternyata berdasarkan dari novel klasik.
Ceritanya menurut saya lumayan menghibur, isinya lebih banyak tentang pergulatan batin untuk mengakui kesalahan apakah terus ditutup-tutupi namun hati tersiksa atau mengakuinya dengan ancaman dicap sebagai orang yang munafik oleh masyarakat. Cerita mengambil setting Amerika di masa lalu dimana kehidupannya masih terbilang kolot dan menjunjung tinggi norma-norma agama dan masyarakat. Cerita diawali di tahun 1840, kota Salem, Massachusetts, balai kota Salem, di atas loteng seseorang menemukan sebuah surat yang ditutup oleh stempel kertas bertuliskan huruf A. Surat tersebut menarik perhatiannya dan mulai dibaca. Cerita pun mundur 200 tahun sebelumnya di kota Boston tepatnya di hari pengadilan terhadap seorang wanita muda bernama Hester Prynne. Dia kedapatan melahirkan seorang anak tanpa suami dan sedang bersiap menerima hukuman dari pengadilan setempat. Hukumannya adalah berdiri selama tiga jam di atas panggung penghinaan dan mengenakan lambang aib didada sepanjang hidup. Lambang aib tersebut berupa huruf A yang merupakan simbol dari Adultery (zina) dan Affair (selingkuh). Tanpa disangka, Roger Chillingworth suami sebenarnya yang diduga hilang, mendatanginya di ruang hukuman. Chillingworth bertekat mencari tahu siapa laki-laki yang telah menghamili istrinya. Sama-sama Chillingworth dan Hester berjanji untuk tidak saling mengungkapkan identitas masing-masing.
Hester dan putrinya Pearl hidup dengan dicemooh sebagai pendosa namun tidak semua berlaku buruk kepadanya, ada juga yang bersikap baik karena keterampilannya membuat pakaian. Sementara itu Pearl tumbuh menjadi anak yang sulit diatur sampai-sampai hak asuhnya ingin diambil dari tangan Hester. Namun pendeta bernama Arthur Dimmesdale bisa meredamnya dengan memberikan saran-saran bijak agar Pearl tetap diasuh oleh Hester. Sejak lama pendeta Dimmesdale selalu membela dan memberi perhatian lebih terhadap Hester dan Pearl walau berkesan ditutup-tutupi. Hal itu membuat Chillingworth menaruh curiga kepada Dimmesdale sebagai pria selingkuhan istrinya. Untuk membuktikannya diam-diam sewaktu Dimmesdale tertidur di ruang kerjanya, Chillingworth membuka kemeja Dimmesdale untuk melihat dadanya dan hasilnya Chillingworth terlihat begitu puas mendapatkan apa yang selama ini dia cari yaitu sebuah tanda aib.
Nilai = 8.5/10
Pengarang = Nathaniel Hawthorne, Adam Sexton
Gambar = Yali Lin
Jumlah Buku = 1 (tamat)
Penerbit = Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit di Indonesia = 2010
Jenis = Drama, Historical
DQ Review Komik
Contoh Gambar |
No comments:
Post a Comment