"Harapan, impian dan cita-cita adalah energi dahsyat yang mampu memberikan kekuatan dan keberanian pada siapapun juga. Lalu bagaimana jika kamu hanya punya sedikit waktu untuk mewujudkan semua itu? Akankah kamu bersemangat menggapainya atau justru malah bersedih menangisinya? Kisah Daiki dan Mio ini akan membantumu menemukan jawabannya..."
Komik oneshot ini memiliki dua cerita yang bisa membuat hati pembaca trenyuh.
- Cerita pertama adalah The Sign of Whale
Bercerita tentang Daiki Ishikawa, 5 tahun, anak keempat yang begitu aktif dan bersemangat. Pada musim dingin Daiki mengeluh kepada orangtuanya karena merasakan sakit jika menggerakkan kaki. Hasil pemeriksaan RS menunjukkan hasil yang mengejutkan. Daiki mengidap Neuroblastoma, tumor atau kanker yang menyerang sel syaraf pada anak-anak. Daiki terpaksa harus menjalani kemoterapi yang sangat menyiksanya. Setelah melakukan pengangkatan tumor kondisi Daiki mulai membaik dan boleh kembali ke rumah dan sekolah untuk sementara. Namun 1 tahun 2 bulan kemudian walau Daiki terlihat sehat dan bersemangat ternyata perkembangan penyakitnya semakin memburuk. Daiki kembali harus dirawat di RS. Peluang sembuh Daiki semakin kecil karena untuk transplantasi sumsum tulang belakang tidak ada yang cocok dari anggota keluarga. Rumah Sakit tidak bisa melakukan apa-apa lagi hanya menyarankan selagi Daiki sehat untuk membiarkan Daiki melakukan apapun yang dia suka.
- Cerita kedua adalah The Treasure
Bercerita tentang Mio Shimizu, siswi kelas 4 SD, anak yang ceria aktif dan suka berteman. Keanehan mulai muncul di akhir musim panas pada diri Mio. Di tubuhnya muncul tanda memar dan sering terjadi berulang kali. Sampai suatu hari di awal musim gugur Mio mengalami mimisan. Hasil pemeriksaan RS sangat mengejutkan keluarga karena Mio divonis menderita Leukimia akut. Sejak itu Mio harus menjalani pengobatan intensif dalam jangka waktu lama. Menjalani sekolah di RS dan tidak bisa bertemu dengan teman-teman sekolahnya lagi. 1 tahun kemudian setelah menjalani pengobatan, Mio bisa kembali bersekolah namun karena pengobatan, daya tahan tubuhnya menjadi lemah. Mio bersekolah dengan diantar jemput oleh sang ibu dengan sepeda sampai akhirnya Mio bisa naik ke kelas 6 SD. Harapan Mio untuk bisa menjalani kehidupan seperti dulu terpaksa ditunda karena kankernya kembali berkembang dan pengobatan akan semakin berat dibandingkan kemoterapi sebelumnya.
Kedua cerita diatas mampu membuat mata saya berkaca-kaca. Dimana di tengah kebahagiaan sebuah keluarga tiba-tiba datang cobaan yang begitu berat yaitu penyakit kanker yang menimpa anak mereka. Dalam cerita Daiki ada kejadian yang mengharukan ketika sang ibu berusaha memberi semangat kepada Daiki untuk terus berjuang namun hal itu justru membuat Daiki marah. 'Berjuang... jangan bilang berjuang lagi!! Apa maksudnya aku masih kurang berjuang?! Aku sudah berjuang sekeras ini bu!'. Sang ibu juga membiarkan tangannya digigit oleh Daiki yang sedang menahan sakit saat pengobatan berlangsung. Sang ibu ingin Daiki membagi rasa sakitnya dan bersama berjuang melawan rasa sakit.
Dalam cerita Mio juga ada kejadian yang mengharukan ketika sang ibu sambil menangis meminta maaf kepada Mio karena merasa tidak berdaya telah melahirkan Mio dengan tubuh yang berpenyakit.
Ketika RS dan dokter tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Ketika harapan untuk sembuh semakin menipis. Yang bisa dilakukan oleh pihak keluarga adalah mencoba memberikan kenangan yang paling indah dengan mengikuti keinginan sang anak. Bagaimanakah cara keluarga untuk bisa memenuhi keinginan sang anak karena masalah biaya, waktu dan tenaga.
Ada sebuah yayasan bernama Make A Wish, yayasan yang berusaha mewujudkan impian anak-anak yang menderita penyakit parah. Awalnya didirikan di Amerika pada tahun 1980 lalu kegiatannya menyebar ke banyak negara. Untuk info lebih lanjut tentang yayasan Make A Wish bisa berkunjung ke http://wish.org. Yayasan ini juga memiliki cabang di Jepang dengan nama Make A Wish of Japan (MAWJ).
Dalam cerita pertama, keinginan Daiki untuk berkunjung ke Disney Land Tokyo dipenuhi oleh MAWJ. Mereka berangkat sekeluarga dan disana mereka disambut oleh para sukarelawan yang rela datang demi Daiki. Menginap di hotel Sheraton yang mewah sampai memberi Daiki kesempatan untuk menjadi direktur sehari hotel Sheraton. Walaupun gugup namun Daiki bisa menyampaikan ide-idenya dalam rapat direktur. Ide yang menjadi judul dari cerita pertama ini.
Untuk cerita yang kedua, Mio yang berbakat menjadi penulis memiliki keinginan untuk membuat cerita bergambar yang bisa memberi semangat kepada orang-orang. Cerita berjudul The Treasure yang menjadi judul cerita kedua ini. MAWJ memenuhi keinginan Mio dengan mendatangkan Gen Kimutou, relawan yang bekerja sebagai ilustrator untuk membantu Mio. Cerita The Treasure akhirnya diterbitkan menjadi buku. Berjejer di toko buku di seluruh Jepang dan tersebar lebih di 100 RS dan SD.
Daiki dan Mio meninggalkan banyak hal kepada keluarga, sahabat dan sukarelawan. Memberikan senyuman yang indah dan mengajarkan untuk menghargai kehidupan.
Nilai = 9/10
Pengarang = Sao Takebayashi
Gambar = Sao Takebayashi
Jumlah Buku = 1 (tamat)
Penerbit = M&C
Tahun terbit di Indonesia = 2009
Judul Asli = Kujira no Mejirushi
Jenis = Drama, Slice of Life
DQ Review Komik
Contoh Gambar |
No comments:
Post a Comment