Saturday, April 23, 2016

PROJECT X - DIGITAL CAMERA - THE MAN'S CONSOLATION MATCH





"Pengembangan kamera digital oleh perusahaan Casio diawali oleh Hiroyuki Suetaka yang mulai bergabung dengan Casio pada tahun 1978, saat ia berusia 22 tahun. Mei 1985, Suetaka menjadi leader tim pengembangan kamera digital yang dinamai K-Project. 2 tahun kemudian, tepatnya tanggal 30 November 1987, kamera hasil pengembangan K-Project, VS-101, mulai dipasarkan. VS-101 tidak memenuhi target penjualan, Suetaka beserta timnya kembali melakukan pengembangan, hingga akhir tahun 1994, terciptalah kamera QV-10 yang kemudian berhasil menarik perhatian masyarakat Jepang dan dunia."

Media yang meliput QV-10 setelah
ajang CES (Consumer Electronics Show)

"Kemajuan teknologi memacu perusahaan-perusahaan elektronik untuk berlomba-lomba menciptakan suatu produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Kamera pun menjadi objek pengembangan oleh para insinyur untuk menciptakan kamera digital, kamera yang tidak membutuhkan klise ataupun cuci foto dan lebih mudah digunakan karena gambar yang gagal bisa langsung dihapus. Perusahaan Jepang, Casio, yang mulanya fokus pada pengembangan dan produksi kalkulator mulai melirik pasar kamera. Dengan semangat dan tekad dari seorang pegawai muda bernama Hiroyuki Suetaka, terbentuklah K-Project, tim pengembangan kamera digital yang anggotanya terdiri dari para pegawai muda. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan Suetaka bersama timnya tidak berjalan mulus. Beberapa kegagalan bukan malah membuat semangat mereka surut, tapi justru membuat mereka terus berusaha memperbaiki dan mengembangkan kamera ciptaannya. Usaha yang mereka lakukan tidak sia-sia, karena pada akhir tahun 1994 terciptalah sebuah kamera digital yang dinamai QV-10 yang mulai dipasarkan pada awal tahun 1995. Kamera ini berhasil menyita perhatian masyarakat dan mendapatkan beberapa penghargaan."

Komik ini merupakan salah satu seri dari komik Project X series yang berisikan penemuan-penemuan yang tidak pernah terbayangkan atau  tidak terduga dari Jepang. Terobosan baru yang akan mempengaruhi dan menginspirasi dunia untuk memakai atau mengikutinya. Komiknya dikemas dengan bagus dengan sampul yang seolah-olah menjadi sampul lipat dan memiliki huruf timbul. Membaca komik Project X pembaca akan mendapat tambahan pengetahuan sejarah dan motivasi semangat untuk tidak mudah menyerah.

Karakter yang terlibat
Casio merupakan merek yang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Produknya beraneka-ragam mulai dari kalkulator, jam tangan, keyboard musik dan kamera digital. Yang berkesan waktu masih kuliah dulu kalau mencari kalkulator standarnya selalu mencari yang merk Casio.
Melalui komik ini diceritakan jika Casio memiliki peran besar akan cikal bakal lahirnya kamera digital yang sekarang sudah menjadi teknologi yang sudah umum dalam kehidupan manusia. Cerita diawali ketika Hiroyuki Suetaka datang berkunjung ke sebuah toko elektronik pada bulan Maret 1995. Dia menanyakan kamera digital terbaru keluaran Casio untuk mengetahui respon pasar dan ternyata sementara stok kamera Casio QV-10 tidak tersedia karena laris terjual. Suetaka tersenyum puas dengan hasil tersebut. Cerita pun kembali ke masa silam ke tahun 1978 ketika Suetaka baru masuk sebagai pegawai baru di Casio. Begitu masuk perusahaan, sebagai anggota pengembang jam tangan digital. dia menunjukkan kemampuannya. Mei 1985, Suetaka berhasil melobi manajer untuk mengembangkan kamera elektronik. Suetaka mengajak para insinyur di perusahaan Casio dan akhirnya terpilih 11 orang yang menjadi anggota proyek dalam divisi pengembangan kamera elektronik yaitu divisi K-Pro. Semua insinyur dengan pengetahuan nol berkumpul dan seiring dengan terkumpulnya pengetahuan, perencanaan mulai ada kemajuan. Untuk menyelesaikan prototipe kamera, tim K-Pro bekerja sampai begadang berhari-hari. Sampai akhirnya selesailah tipe VS-101.

Perkembangan Kamera Eletronik
30 November 1987, kamera elektronik Casio VS-101 mulai dipasarkan namun 2 bulan setelah diluncurkan hasilnya tidak memuaskan karena target penjualan tidak tercapai. Perusahaan memutuskan mundur dari divisi kamera, 5 anggota proyek termasuk Suetaka dipindahkan ke divisi riset dasar. Dengan demikian K-Pro bubar. Oleh atasannya yang baru, Suetaka ditawarkan untuk melakukan riset kamera elektronik kembali. Tahun 1991 selesailah 2 prototipe DC-90 yang dijuluki Atsuko dan Momoko. Setelah melakukan serangkaian percobaan kembali, tahun 1993, selesailah kamera prototipe yang baru tanpa bayang-bayang Atsuko dan Momoko. Jin Nakayama, penanggung jawab perencanaan produk bersama Suetaka maju mengajukan produk kamera digital dan disetujui oleh Presdir Casio. Maret 1995, meluncurlah produk kamera digital Casio dengan nama QV-10, kamera digital pertama dunia yang dijual ke konsumen dengan harga 65000 Yen. Kamera ini dilengkapi dengan beberapa fitur keunggulan seperti layar LCD dan memiliki konektifitas pada Windows 95. Hadirnya QV-10 inilah yang memulai revolusi dalam dunia kamera dengan menggantikan kamera film konvensional yang sekarang sudah kita tinggalkan.

Sejarah QV-10 dalam foto



Nilai = 9/10
Pengarang  = NHK Project X Production Team
Gambar = Tetsumi Moriya
Jumlah Buku = 1 (tamat)
Penerbit = Elex Media
Tahun terbit di Indonesia = 2010
Judul Asli = Project X Challengers Otokotachi no Fukkatsusen Digital Camera ni Kakeru
Jenis =  Documentary, Historical
DQ Review Komik


Contoh Gambar

No comments:

Post a Comment