Monday, April 25, 2016

DEGALINGS





"'My children help me to become a better person'. Degalings merupakan komik besutan Pandji dan Shani mengenai interaksi ayah-anak yang lucu antara Jamie dan sang ayah. Jamie memang menggemaskan dan cerdas, komentarnya terhadap berbagai hal sering kali lucu dan tak terduga, mengingatkan kita akan kelucuan si kecil di rumah. Bermula dari komik setrip yang beredar tiap rabu di kolamkomik.com, Degalings dengan mudah merebut hati para pembacanya. Kini, secara spesial, seratus episode Degalings ditampilkan utuh dalam komik ini. So, Jamie lovers, don't miss it!"

Komik ini merupakan karya komikus lokal kita, kolaborasi antara Pandji Pragiwaksono pada cerita dan gambar serta Shani Budi Pandita pada pewarnaan. Memiliki kemasan yang bagus dengan tulisan timbul, kertas yang berkualitas dan penuh warna. Di antara pembaca apakah masih ada yang belum kenal dengan Pandji? Coba diingat-ingat, menurut Fajar peserta SUCI Session 6, Pandji adalah seseorang yang terkenal dengan goyang Anaconda-nya. Masih belum kebayang juga? Baiklah, Pandji adalah seseorang yang multitalenta sebagai penyanyi, komika, penulis buku dan pemain film. Terakhir melihat dia bermain di film Single dan sekarang menjadi salah satu juri di SUCI 6 di Kompas TV.  Masih belum kenal juga? Terlalu.

Lanjut, komik ini berisikan cerita-cerita pendek yang terjadi dalam kehidupan Pandji dan keluarga atau lebih tepatnya pengalaman pertama Pandji sebagai ayah. Kekagetan, keheranan, kekaguman, kekikukan, kejengkelan, kewalahan dan kepasrahan Pandji terhadap tingkah laku anaknya, Dipo yang semuanya ditampilkan dalam bentuk komik strip ini. Pandji sebagai karakter ayah dan Dipo sebagai karakter Jamie. Sebenarnya kejadian-kejadian ini umum terjadi pada orang-tua dengan anaknya yang masih kecil dan biasanya hal-hal tersebut kalau sudah terjadi ya sudah saja. Namun oleh Pandji kejadian ini direkam dalam bentuk gambar yang berguna membantu para orang tua mengingat kembali momen-momen terhadap anaknya yang hampir terlupakan. Pandji telah membagikan pengalaman itu dan saya pun terhibur dan berterima kasih kepadanya.
Sebagai seorang ayah yang memiliki satu anak laki-laki ada pengalaman yang mirip dengan Pandji walau tidak sama persis seperti anak yang banyak bertanya, tingkah laku anak yang suka meniru kelakuan orang tua atau memasang wajah innocent pura-pura tidak bersalah. Saya pun terdorong pengen curcol (curhat colongan) karena peristiwa di dalamnya membangkitkan kembali nostalgia saat saya kewalahan menghadapi Diqi. Setiap hari Diqi selalu menghujani pertanyaan demi pertanyaan bertubi-tubi kenapa begini, kenapa begitu. Sampai akhirnya saya menemukan jawaban terakhir yang paling ampuh yaitu 'Karena Sudah Takdir Tuhan'. Kalau sudah mendengar jawaban 'Karena Sudah Takdir Tuhan', Diqi pun langsung diam dan tidak lagi melanjutkan pertanyaan. Maaf ya Diqi. Tapi lama kelamaan pertanyaan dari Diqi sudah naik levelnya seperti pertanyaannya barusan setelah saya ajak dia ke acara reuni teman-teman kantor angkatan jadul.

Diqi = Pak, itu semua teman-teman satu kantor ya?
Saya = Nggak semua, ada yang masih sekantor, ada juga yang sudah nggak lagi?
Diqi = Terus bapak tahunya darimana tadi yang masih sekantor sama yang nggak?
Saya = !@#$%^&*() auk ah gelap...

Nilai = 9/10
Pengarang  = Pandji Pragiwaksono
Gambar = Pandji Pragiwaksono, Shani Budi Pandita
Jumlah Buku = 1 (tamat)
Penerbit = B first
Tahun terbit di Indonesia = 2014
Jenis =  Comedy, Slice of Life
DQ Review Komik


Contoh Gambar

No comments:

Post a Comment