"Keluarga Himatsuri yang sukses karena sihir hitam, anggota keluarganya mati satu persatu seperti boneka kutukan! Pembunuhan yang dikatakan menggunakan kutukan, tapi dibalik semua itu ada dendam yang menakutkan. Dan yang menyambungkan semua itu adalah Takato sang 'Penyihir Neraka'!"
"Rumah Anggur, bangunan tua bergaya barat yang terletak di kedalaman hutan di Karuizawa. Kindaichi dan Miyuki dipanggil lewat surat oleh Kentaro Izawa, teman kecilnya yang dulu pernah bersama saat kasus 'Gedung Sekte Aliran Sesat' yang juga terjadi di Karuizawa demi menyelidiki misteri kematian pemilik vila ini yang merupakan direktur Himatsuri Corporation. Tapi, dibangunan yang memiliki nama yang indah ini akan dimulai ritual sihir hitam yang menakutkan."
Kindaichi dan Miyuki diminta oleh Kentaro Izawa teman masa kecilnya untuk menyelidiki kasus kematian yang menimpa Seiryu Himatsuri, direktur Himatsuri Corporation yang tewas dengan kondisi tidak wajar. Tubuhnya terbelah dua akibat tertabrak kereta di malam saat badai besar. Kejadian tersebut mirip dengan ditemukannya boneka Voodo yang diletakkan diatas jalur model kereta dengan bagian tubuh terbelah dua. Kindaichi dan Miyuki dibawa ke sebuah rumah besar yang dijuluki Rumah Anggur untuk mengungkapkan kasus pembunuhan. Bertepatan dengan kehadiran mereka di rumah tersebut akan diadakan ritual ilmu hitam yang dilakukan sebulan sekali. Tanpa diketahui Kindaichi, ritual tersebut merupakan awal tragedi berdarah yang menimpa satu persatu anggota keluarga Himatsuri. Tragedi memilukan dikarenakan oleh 'Sihir Hitam'.
Kindaichi kembali beraksi lagi dengan kasus yang tidak kalah serunya. Mengungkap kasus pembunuhan rumit yang direncanakan oleh Takato sang Penyihir Neraka dengan memanfaatkan dendam pelaku terhadap keluarga Himatsuri.
Nilai = 9.5/10
Pengarang = Seimaru Amagi
Gambar = Fumiya Sato
Jumlah Buku = 1 (tamat)
Penerbit = Elex Media
Tahun terbit di Indonesia = 2013
Judul Asli = Kindaichi Shonen no Jikenbo Kuromajutsu Satsujin Jiken
Jenis = Mystery, Psychological
DQ Review Komik
 |
| Contoh Gambar |
No comments:
Post a Comment