Tuesday, February 16, 2016

RAMASHITA LEGENDA MASA DEPAN





"Sudah banyak tokoh idola yang berkembang dari cerita rakyat, legenda, epos, pewayangan, dongeng, hikayat, novel, cerita babat, maupun roma dilupakan oleh generasi muda. Tokoh idola pada umumnya berjuang dengan pengorbanan moril dan materiil untuk membasmi kelaliman dan keangkara-murkaan di alam fana. Kami terbitkan cerita bergambar Ramashita yang merupakan saduran dari kakawin Ramayana dalam versi modern yang lebih sesuai dengan generasi muda. Semoga tokoh Rama bisa menjadi tokoh idola masa kini dan akan datang bagi masyarakat nusantara maupun mancanegara. Selamat membaca 'Ramashita' kreasi Dunia Fantasi!"

Komik ini merupakan karya komikus lokal kita, kerjasama antara Yan Mintaraga pada gambar dan Dufan pada cerita. Untuk penggemar komik lokal jadul pasti tidak asing mendengar dengan nama Yan Mintaraga. Saat zaman keemasan komik lokal di tahun 70-80-an, beliau ikut meramaikan dengan mengeluarkan karya-karya komik baik dengan cerita laga maupun roman. Tahun 1994 komik ini dibuat untuk mendukung Ramashita, salah satu wahana di Dunia Fantasi. Terakhir saya cek di internet, wahana Ramashita sudah tidak ada lagi karena terbakar dan sekarang lahannya digunakan untuk wahana lain.

Saya mendapatkan komik ini secara tidak sengaja ketika sedang berkunjung ke sebuah toko buku bekas. Segera saja saya bungkus dan baru akhir-akhir ini berkesempatan untuk membacanya sampai selesai. Yang membuat saya kagum petama kali adalah gambarnya yang bagus dengan ciri khas yang kuat. Semua halaman gambar di dalamnya penuh dengan warna yang memanjakan mata. Ceritanya diadaptasi dari cerita pewayangan Ramayana namun settingnya diganti dengan zaman modern masa depan. Bangunan jaman kuno berubah menjadi bangunan futuristik. Penggunaan senjata sebagai alat perang dengan peluru laser. Sebenarnya ada yang sedikit janggal juga ketika zaman sudah modern namun Rama, Shita dan Laksamana berkelana dengan berjalan kaki atau naik kuda. Kemudian pakaian-pakaian yang dikenakan masih model terbuka ala wayang yang tidak full body. Kalau di hutan bisa jadi sasaran gigitan nyamuk atau kalau malam hari bisa kedinginan. Namun tidak mengapa ceritanya tetap bisa saya nikmati sampai selesai. Menghibur dan seru melihat petualangan dan pertarungan Rama dibantu para sahabatnya melawan Rahwana untuk merebut kembali Shita. Selain karakter Rama, Laksamana dan Hanoman ada karakter lain yang saya suka yaitu Bharata walau kemunculannya hanya sedikit namun bisa dijadikan tauladan. Dia menolak dengan tegas ambisi Dewi Kekayi, sang ibu yang juga salah satu istri raja untuk menerima tahta raja. Sifat sang ibu itulah yang menyebabkan penobatan Rama dibatalkan dan Rama beserta Shita dibuang dari kerajaan. Karena ikut merasa bersalah, Bharata segera menyusul Rama dan membujuk Rama untuk kembali menerima tahta kerajaan walau tidak berhasil. Bharata dengan berat hati bersedia menjadi raja namun tetap menganggap Rama-lah raja yang sebenarnya dan dia hanya mewakilinya saja.  

Nilai = 9/10
Pengarang  = Dufan
Gambar = Yan Mintaraga
Jumlah Buku = 1 (tamat)
Penerbit = Gramedia
Tahun terbit di Indonesia = 1994
Jenis =  Adventure, Fantasy
DQ Review Komik


Contoh Gambar

No comments:

Post a Comment