Tuesday, January 6, 2015

SUMPAH PALAPA GAJAHMADA





"Selamanya aku tidak akan makan Palapa selama seluruh saudara-saudara suku-suku bangsa yang berdiam dan tersebar di kepulauan Nusantara belum manunggal menjadi satu, belum merasakan Kerta Raharja, serta belum menikmati keluhuran negara Majapahit!"

"Ki Ajar Watu Gunung memerintahkan seorang muridnya bernama Mada untuk mengambil sebuah pustaka Dwi Rupa di lereng gunung Arjuno. Di tengah menjalankan tugas dari gurunya, Mada bertemu dengan seorang pendekar yang mengaku bernama Ki Daniswara yang mempunyai kepentingan yang sama. Setelah melalui pertarungan yang sengit, Mada berhasil mendapatkan pusaka Dwi Rupa. Mengetahui alasan Ki Daniswara mencari pusaka untuk kepentingan rakyat, Mada pun bersedia memberikan pusaka tersebut dengan resiko dia akan mendapatkan hukuman dari gurunya. Ketika tiba di tempat gurunya alangkah terkejutnya Mada melihat pusaka Dwi Rupa sudah ada di tangan gurunya. Bagaimana pusaka tersebut bisa ke tangan gurunya? Bagaimana pula Mada dapat bergabung dengan kerajaan Majapahit dan berganti nama menjadi Gajahmada? Apakah tujuannya untuk menyatukan negeri ini dapat tercapai?"

Komik ini menarik pandangan saya ketika sedang mampir ke salah satu toko buku di Yogya. Covernya memiliki gambar yang bagus disertai huruf timbul pada judulnya. Ukuran komiknya lebih besar dengan komik biasa dan gambar di dalamnya mengingatkan saya akan style komik Indonesia jadul. Untuk pembaca yang merindukan suasana gambar komik jadul bisa melepasnya dengan membaca komik ini.
Bercerita tentang asal usul tokoh sejarah Indonesia dari kerajaan Majapahit bernama Gajahmada. Saya yakin para pembaca sudah mengenal siapa itu Gajahmada. Tokoh sejarah fenomenal yang terkenal dengan Sumpah Palapa-nya yang bertujuan untuk menyatukan Nusantara. Disini diceritakan perjalanan hidup Gajahmada mulai dari menjadi murid Ki Ajar Watu Gunung sampai menjabat sebagai Mahapati. Di awal diceritakan jika Mada (nama sebelum menjadi Gajahmada) adalah sosok pemuda yang cerdas dan menonjol sebagai murid di perguruan padepokan Watu Gunung Arjuno hanya saja sifatnya polos dan tidak mengetahui jika negerinya tengah dilanda perang saudara. Setelah dirasa cukup menguasai ilmu silat yang diberikan sang guru, Mada mendapat wejangan tentang keadaan negara Majapahit dan ilmu tentang tata negara. Setelah itu Mada segera berangkat menuju kerajaan Majapahit untuk mengabdikan dirinya sebagai prajurit. Karena kemahiran dan keberaniannya Mada diangkat menjadi Bekel atau komandan pasukan Bhayangkari dan namanya diganti menjadi Gajahmada. Dari sini Gajahmada diam-diam mulai mengumpulkan informasi tentang siapa saja yang akan memberontak serta menyusun rencana untuk menggagalkannya.

Nilai = 9/10
Pengarang = Shanty Sheba
Gambar = Shanty Sheba
Jumlah Buku = 1 (tamat)
Penerbit =  Gerai Comics
Tahun terbit di Indonesia = 2012
Jumlah Halaman = 142
Jenis = Historical
DQ Review Komik


Contoh Gambar

No comments:

Post a Comment