"Tiga Manula--Liem, Sanip, Waluyo--mengunjungi desa asal Waluyo, Tingal. Mereka menyusuri jalur mudik Pantura yang penuh romantika. Berbagai kekonyolan pun timbul. Sanip yang sok tahu dan ceplas-ceplos, Waluyo yang super-lugu, dan Liem yang sabar tapi selalu kena getah ulah kedua temannya itu. Apakah mereka benar-benar menemukan Tingal? Ikuti kisahnya."
Sebelumnya saya pernah bercerita tentang pengalaman menikmati kartun karya Benny di review Tiga Manula Jalan-Jalan ke Singapura. Kali ini Tiga Manula hadir kembali dalam edisi Jalan-Jalan ke Pantura. Cerita berawal ketika Waluyo tengah kangen berat dengan desa asalnya yaitu Tingal. Dia bernostalgia dengan cara yang tidak lazim yaitu berendam dalam sumur untuk mengenang saat-saat membantu ibunya mencuci. Liem jadi tidak tega melihat Waluyo bersedih karena belum pulang kembali ke desa Tingal selama 40 tahun. Susahnya Waluyo sendiri tidak ingat dimana lokasi desa Tingal berada entah di Jawa Tengah atau di Jawa Timur. Akhirnya Liem menawarkan alternatif untuk menyusuri jalur mudik Pantura berharap Waluyo akan ingat lokasi desanya. Tanpa menunggu waktu lama Sanip dan Waluyo siap berpergian dengan membawa perbekalan dan persiapan yang lebay. Seperti Sanip dan Waluyo yang sibuk menggotong galon aqua dan Waluyo yang berpakaian memakai sarung seperti orang yang mau ronda malam. Perjalanan mereka pun dimulai menyusuri jalur mudik Pantura dan menemukan kejadian-kejadian unik disepanjang perjalanan. Apakah perjalanan Mission Impossible mereka berhasil menemukan desa Tingal?.
Tiga Manula kembali membuat saya tertawa sendiri lagi. Lihat cara Tiga Manula menikmati kuliner-kuliner enak yang bikin ngiler. Liem makan dengan nasi yang sedikit seolah sedang diet tapi ternyata lauknya segambreng. Waluyo makan dengan nasi segambreng tapi lauknya hanya 1 potong tahu. Hanya Sanip yang porsi makannya seimbang. Tempat-tempat kuliner lain yang populer pun disinggahi oleh Tiga Manula seperti Rawon Kalkulator yang ada di Surabaya.
Sama dengan Tiga Manula edisi Jalan-Jalan ke Singapura, komik edisi ini pun bisa dijadikan panduan kala melewati jalur Pantura. Seperti bersiap-siap menghadapi kemacetan akibat pasar tumpah, berhati-hati terhadap jalan yang rusak, truk-truk besar dan motor yang kadang muncul tiba-tiba. Bertemu dengan para peminta sumbangan yang sengaja memakai badan jalan. Memberitahukan informasi ciri khas yang ada di setiap kota yang dilewati juga tempat-tempat wisata, tempat kuliner dan tempat jajanan oleh-oleh yang bisa disinggahi.
Nilai = 9.5/10
Pengarang = Benny Rachmadi
Gambar = Benny Rachmadi
Jumlah Buku = 1 (tamat)
Penerbit = KPG
Tahun terbit di Indonesia = 2012
Jenis = Comedy
DQ Review Komik
Contoh Gambar |
No comments:
Post a Comment