Monday, February 10, 2014

BENNY & MICE LOST IN BALI





"Benny & Mice keluar dari 'sarangnya', Jakarta. Mereka melancong ke Bali. Hasilnya: Benny & Mice Lost in Bali. Bersiaplah ketawa membaca kisah mereka. Buku ini adalah awal dari seri petualangan ala Benny & Mice. Nantikan kisah mereka yang lain."

Benny dan Mice, kedua karakter ini sudah saya kenal semenjak saya masih langganan Kompas yang hadir di setiap edisi Minggu. Selain hadir di Kompas, Benny dan Mice juga menerbitkan kisah mereka dalam sebuah buku dan salah satunya adalah buku ini Benny & Mice Lost in Bali.
Komik ini menceritakan pengalaman Benny dan Mice ketika berkunjung ke pulau Bali. Keterkejutan mereka melihat seseuatu yang tidak pernah mereka temukan sebelumnya membawa kelucuan tersendiri. Dari banyaknya turis-turis mancanegara berseliweran, budaya bali yang beda dan unik sampai tingkah laku monyet-monyet Bali digambarkan dengan penuh kelucuan oleh Benny dan Mice. Apa yang ada di buku ini memang benar adanya. Seperti itulah keadaan Bali dengan segala keunikannya yang patut dilestarikan. Benny dan Mice membawa kita mengunjungi tempat-tempat wisata favorit seperti pantai Kuta, Bedugul, Alas Kedaton, Pasar Sukawati dan Uluwatu. Memperlihatkan tingkah laku turis yang datang berkunjung dengan segala ciri khasnya, kuliner khas Bali seperti nasi Jinggo serta budaya Bali yang harus kita hormati kesakralannya. Benny dan Mice memang tidak senorak Tiga Manula (karya Benny yang lebih baru) tapi tetap bisa membuat saya ketawa-ketawa sendiri.

Membaca komik ini membawa saya terkenang masa-masa ketika tinggal dan bekerja di Bali. Bali adalah tempat pertama kali saya mencari nafkah. Tahun 2001 sampai 2004 saya menghabiskan waktu tinggal di Bali. Kemudian tahun 2009 sampai 2011 saya kembali lagi tinggal dan kerja di Bali. Apa yang saya suka dari Bali adalah penduduknya yang ramah dan bersahabat.
Bicara tentang kuliner Bali ada yang benar-benar membuat saya ketagihan. Pertama sambal Matah, sambal yang benar-benar original bagi saya dan belum pernah saya rasakan dimana pun. Kedua adalah Tipat Cantok kalau di Jawa mungkin sama dengan Lotek. Kemudian bicara tentang turis terutama turis Aussie, Bali sudah seperti rumah ke dua mereka. Kalau saya berkunjung belanja ke Carrefour Sunset Road dengan mudah menemukan turis Aussie sedang memborong berdus-dus Indomie dan berbotol-botol bir Bintang.

Nilai = 9.5/10
Pengarang  = Benny Rachmadi, Muhammad Misrad
Gambar = Benny Rachmadi, Muhammad Misrad
Jumlah Buku = 1 (tamat)
Penerbit = KPG
Tahun terbit di Indonesia = 2008
Jenis = Comedy
DQ Review Komik


Contoh Gambar

No comments:

Post a Comment