"Di sebuah pagi buta, sekelompok pasukan khusus polisi menyerbu sebuah blok apartemen di Jakarta. Misi mereka: menangkap pemiliknya, seorang raja bandar narkotik, pembunuh, dan perampok bernama Tama. Misi penyergapan yang awalnya berjalan lancar ini mendadak berubah menjadi bencana. Mengetahui kedatangan mereka, Tama menutup semua jalan keluar dan mengerahkan semua penghuni untuk menghabisi para polisi. Terjebak dan terkepung, pasukan itu harus berjuang melewati setiap lantai untuk menyelesaikan misi dan bertahan hidup."
"The Raid menjadi satu karya mandiri yang meniupkan nafas baru dalam dunia komik yang tengah tumbuh kembali. Tama, Rama, tokoh-tokoh dan segala btaktik penyerangan yang meledak dalam film, kemudian menjadi gambar-gambar hidup yang muncul bak lemparan granat." - Leila S. Chudori, pemerhati film dan komik.
The Raid, siapa yang tidak mengenal film Indonesia yang fenomenal ini. Pertama kali dipublikasikan di TIFF (Festival Film Toronto) tahun 2011 dan karena aksi bela dirinya yang luar biasa film ini meraih penghargaan Midnight Madness. Setelah itu The Raid ikut festival demi festival dan sambutannya tetap positif. Kemudian Maret 2012 The Raid resmi tayang di Indonesia dan luar negeri. Sambutan dari penonton melebihi perkiraan bahkan dari para reviewer The Raid dianggap telah mereset standar film action atau telah jauh menaikkan standar film action dunia. Karenanya Indonesia telah masuk hitungan dalam kontribusi film action dunia. Saya sendiri pun telah menonton film The Raid sebanyak 3 kali di bioskop. 2 kali untuk versi lokal dan 1 kali untuk versi Internasional. The Raid membawa pengalaman baru untuk menikmati film action.
Sebentar lagi 28 Maret 2014, The Raid 2 Berandal bisa disaksikan di layar lebar. The Raid 2 Berandal menjadi salah satu film yang sangat di tunggu-tunggu setelah sukses berhasil membuat heboh di festival film Sundance, Utah, US. Jadi sebelumnya saya ingin mereview salah satu komik karya komikus lokal kita yang diadaptasi dan berjudul sama yaitu The Raid. Ukuran komiknya agak besar dan memiliki cover yang dibuat mewah dengan gambar dan tulisan timbul yang keren. Gambar didalamnya cukup bagus dan unik dengan coretan-coretan yang menarik. Untuk yang sudah menonton film The Raid kemungkinan besar tidak akan kesusahan mengikuti jalan cerita komik ini. Tapi untuk yang belum pernah menonton kemungkinan besar akan kebingungan. Tidak semua bagian penting yang ada di film ada dalam komik ini. Untuk bagian non action penyampaian dalam komik ini cukup bagus, suasana kelamnya dapat tapi untuk bagian actionnya saya tidak bisa merasakan serunya pertarungan. Adegannya terlalu cepat dan terburu-buru. Gambarnya pun tidak detil seperti dibuat sekilas saja. Contoh seperti adegan pertarungan terakhir antara 2 bersaudara melawan Mad Dog. Tiba-tiba pertarungan selesai dan pembaca disilahkan menyimpulkan sendiri bagaimana akhir pertarungannya. Padahal pertarungan antara 2 bersaudara melawan Mad Dog ini sudah dianggap sebagai salah satu koreographi film action terbaik. Apakah karena keterbatasan jumlah halaman yang menyebabkan dibuat seperti itu. Seandainya saja dibuat seperti pertarungan di komik Kungfu Boy, Kenji, The Breaker, Legenda Naga yang detil dan bisa mengajak pembaca ikut merasakan pertarungan tentu akan memberi nilai tambah bagi komik ini. Walau tidak luput dari kekurangan komik ini tetap layak untuk dibaca dan dikoleksi. Saya sendiri malah membeli komik ini 2 buah untuk cadangan karena masih terpesona dengan aksi luar biasa film The Raid.
Nilai = 9/10
Pengarang = Gareth Evans, R. Amdani
Gambar = John G. Reinhart
Jumlah Buku = 1 (tamat)
Penerbit = CV Curhat Anak Bangsa
Tahun terbit di Indonesia = 2012
Jenis = Action
DQ Review Komik
Contoh Gambar |
Wah ada komiknya, keren nih, bwli dimana ya T.T
ReplyDeleteSaran untuk dqreview, kalo bisa di detail komik ditambah jumlah halaman dong :D
belinya di pameran buku Mizan gan..
Deletesarannya bagus utk jumlah halaman.. utk kedepannya ane tambahkan infonya jika ada..